BISNIS INTERNASIONAL : MANAJEMEN STRATEGI INTERNASIONAL

BISNIS INTERNASIONAL
MANAJEMEN STRATEGI INTERNASIONAL
MAKALAH

Dosen Pengampu:
Neny Ayu Normanita, S.Sos., MPA

Oleh : ES 6E kelompok 5
1. KHOIRUL UMAM (1742143136)
2. NAFIDATUL ROSIDA (1742143186)
3. NANA RISTIANA (1742143187)
4. NAZILATUL HIDAYAH (1742143189)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dunia bisnis menghadapi beberapa tantangan besar, jarak geografis dan budaya yang telah menyempit dengan munculnya pesawat udara, mesin fax, sambungan telepon dan komputer global serta siaran televisi satelit, kemajuan-kemajuan ini telah merangkul Negara-negara di seluruh dunia ke dalam satu ekonomi global. Dalam ekonomi global, perusahaan harus menanggapi kecenderungan pasar seraya tetap bertanggung-jawab melindungi lingkungan. Mereka juga harus memusatkan perhatian pada pelanggan jika mereka ingin berhasil di pasar global.
Globalisasi menjadi sebuah tantangan bagi semua perusahaan yang ingin masuk ke pasar global. Karena dengan adanya globalisasi, perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi pemasaran global sehingga akan berdampak pada keunggulan bersaing di pasar lokal, yaitu pasar tempat produk perusahaan dipasarkan. Namun demikian, setiap negara memiliki karakteristik yang beragam sehingga perusahaan harus pula mengamati permintaan pasar lokal terhadap produk yang dijual. Dengan adanya permintaan yang memiliki karakteristik berbeda, maka penerapan strategi pemasaran global yang sesuai dengan kondisi pasar diperlukan.
Perusahaan dihadapkan pada banyak tantangan dan peluang antara lain harus mampu: (1) membuat produk berkualitas sesuai tuntutan pelanggan, (2) memenuhi seluruh peraturan yang ditentukan pemerintah seperti produk harus aman dan ramah lingkungan, (3) memasarkan produk di tengah persaingan agar tetap eksis, (4) mengelola karyawan, keuangan, dan tren kebutuhan konsumen. Tuntutan yang banyak tersebut memaksa agar perusahaan dapat dikelola secara baik dan jawabannya terletak pada manajemen strategik.
Proses manajemen strategis membantu organisasi mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai, besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui -pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Maka dari itu kiranya perlu diuraikan strategi-strategi yang selayaknya dilakukan perusahaan-perusahaan dalam menyongsong era globalisasi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Tantangan Manajemen Strategi Internasional?
b. Bagaimana Alternative Strategi Internasional?
c. Bagaimana Menyusun Strategi Internasional?
d. Apa Level-Level Strategi Internasional?
e. Bagaiman Strategi Aliansi Internasional?

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk Mengetahui Tantangan Manajemen Strategi Internasional.
b. Untuk Mengetahui Alternative Strategi Internasional.
c. Untuk Mengetahui Cara Menyusun Strategi Internasional.
d. Untuk Mengetahui Level-Level Strategi Internasional.
e. Untuk Mengetahui Strategi Aliansi Internasional.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tantangan Manajemen Strategi Internasional
Manajemen strategi internasional merupakan proses perencanaan yang komprehensif dan terus berlangsung yang bertujuan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi yang membuat perusahaan mampu bersaing secara efektif didunia Internasional. Proses pengembangan strategi internasional sering disebut dengan perencanaan strategis. Dalam konteks perencanaan strategis itu perlu bagi perusahaan multinasional untuk mengatasi biaya informasi tentang parameter lingkungan utama dalam rangka untuk merencanakan dan melaksanakan strategi global yang sukses. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadaptasi manajemen dan struktur organisasi pasar internal untuk asimilasi secara cepat terhadap informasi baru.
Strategi dalam bisnis internasional dipengaruhi oleh banyak pertimbangan, dimana pertimbangan tersebut menjadi tantangan yang harus dihadapi suatu perusahaan multinasional. Tantangan tersebut diantaranya yaitu:
1. Strategi pemasaran global
Tantangan pertama untuk sebuah perusahaan Internasional adalah untuk membuat strategi global dan kemudian menerapkannya. Para manajer dan orang-orang diposisi pengambilan keputusan sering merasa sulit untuk mengubah pola pikir mereka yang tidak digunakan untuk bekerja dalam paradigma global. Manajemen bisnis internasional mengharuskan manajemen luar biasa yang sebelumnya mengetahui dan keterampilan kepemimpinan.
Strategi pemasaran global meliputi dua pendekatan yaitu strategi pemasaran standar dan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi negara tempat bisnis perusahaan dipasarkan (Standardization and adaptation of marketing strategies). Strategi pemasaran dengan pendekatan standar lebih menekankan pada pasar global yang memiliki sifat pelanggan yang homogen (consumer homogeneity). Strategi ini menekankan perusahaan untuk dapat memasarkan produk dan layanan yang sama di seluruh dunia dengan menggunakan identik strategi dengan biaya yang lebih rendah dan margin yang lebih tinggi.
2. Politik Internasional
Keadaan politik suatu Negara sangat berpengaruh pada keberlanjutan bisnis Internasional. Ada kecenderungan yang berkembang bagi pemerintah untuk memantau dan mengatur perdagangan dan investasi internasional. Seperti intervensi pemerintah dalam sistem pertukaran modal membuat sulit bagi perusahaan multinasional dan menjadi ketidakpastian yang dihasilkan perubahan dalam perencanaan strategic perusahaan multinasional. Perubahan ini dimodelkan sebagai biaya informasi yang harus diminimumkan oleh perusahaan multinasional.
Kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya juga dapat membuahkan konsekuensi bagi perdagangan internasional. Misalkan intervensi pemerintah untuk melindungi industry-industri dalam negeri. Meskipun hal tersebut akan mengakibatkan kurang kompetitifnya perusahan-perusahaan nasional. Serta kekacauan Politik juga akan menurunkan perekonomian suatu Negara serta perusahaan multinasional itu sendiri.
3. Tantangan Keuangan dan Ekonomi
Tantangan ini mulai dari mengatur dana untuk memulai bisnis internasional dan meliputi segala sesuatu seperti fluktuasi nilai tukar, krisis ekonomi global atau beberapa krisis ekonomi di Negara tuan rumah, pergeseran harga minyak, inflasi global atau hambatan tarif yang dikenakan oleh pemerintah tuan rumah, serta kebijakan terkait ekspor pemerintah sendiri.
Selain itu, penciptaan divisi pemasaran internasional yang baru pada anak perusahaan menimbulkan banyak tantangan struktur organisasi secara keseluruhan. Anak perusahaan dapat mengembangkan otonomi lebih dan keuntungan tetapi bagi perusahaan multinasional mungkin dihadapkan pada risiko.
4. Lingkungan Tempat Perusahaan Multinasional Beroperai
Lingkungan dan pemerintah mendorong perubahan, mempengaruhi dan membatasi pilihan terbuka untuk perusahaan multinasional. Tidak semua perusahaan multinasional dapat merespon secara efisien faktor-faktor lingkungan. Perusahaan yang tidak mampu merespon lingkungan akan kehilangan daya saing terhadap perusahaan multinasional pesaing atau perusahaan negara setempat.
Seiring waktu perusahaan multinasional harus merespon perubahan dalam peraturan pemerintah yang dapat mempengaruhi keunggulan spesifik perusahaan dan kapasitas mereka untuk mengeksploitasi dengan tepat pasar dunia.

B. Alternative Strategi Internasional
Menurut Keegan (1999) yang telah dikutip oleh Freddy Simbolon, mengungkapkan tentang lima alternatif strategi dalam pemasaran global,yang meliputi:
1. Strategi Perluasan Langsung
Dalam strategi ini, perusahaan tidak melakukan sesuatu yang baru atau sama sekali tidak mengubah produk yang sudah dijualnya di pasar domestik, dan memasarkannya ke pasar asing dengan cara promosi yang juga sudah diterapkan di pasar domestik sebelumnya. Strategi ini akan cocok untuk produk-produk seperti kamera dan peralatan elektronika.
2. Adaptasi Produk
Adaptasi produk yaitu strategi perusahaan melakukan perubahan pada produk sesuai pasar yang dituju. Promosi tidak banyak diubah, bahkan terkadang tidak diubah sama sekali. Hal ini telah dilakukan oleh McDonalds dan Kentucky Fried Chicken (KFC). McDonalds mencontohkan dengan mengembangkan produk McRendang, demikian pula KFC memasukan nasi sebagai salah menunya.
3. Strategi Produk Baru
Strategi ini terbagi atas dua jenis: backward invention, yaitu strategi dengan memperkenalkan produk baru di pasar yang baru dituju namun dengan memperkenalkan produk yang sudah lama dikenal di pasar domestik sebelumnya. Forward invention, yaitu strategi di mana perusahaan benar-benar memperkenalkan produk baru untuk memenuhi permintaan pasar baru.
4. Adaptasi Komunikasi
Adaptasi komunikasi yaitu strategi yang dilakukan perusahaan dengan menyesuaikan promosi sesuai kondisi pasar yang dituju.
5. Strategi Adaptasi Ganda
Strategi adaptasi ganda yaitu perusahaan melakukan penyesuaian antara produk dan promosinya sesuai dengan pasar yang dituju.
Pemilihan kelima strategi tersebut perlu didasarkan kepada tujuh faktor kunci yang perlu dipertimbangkan, yaitu aspek standardisasi/kustomisasi, aspek hukum, aspek ekonomi, tingkat pendapatan masyarakat, aspek pasar sasaran, aspek budaya, dan aspek persaingan.
C. Menyusun Strategi Internasional
Perusahaan biasanya melaksanakan manajemen strategi internasional dalam dua tahap yaitu :
1. Perumusan strategi
Perumusan strategi yaitu perusahaan menetapkan sasarannya dan rencana strategis yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Implementasi strategi
Perusahaan menyusun tektik untuk mencapai strategi yang sudah dirumuskan.
Langkah-langkah perumusan sebagai berikut:
a. Menyusun pernyataan misi
Menentukan nilai, sasaran dan arah perusahaan. Tujuannya digunakan sebagai alat komunikas.
b. Melakukan analisis SWOT
Analilis SWOT ini bertujuan untuk melakukan penilainnya terhadap lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan , kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi sebuah perusahaan.
c. Menyusun sasaran strategis
Memanfaatkan penelitian kekuatan dan peluang yang tersedia dilingkungan perusahaan beroprasi menetralisir ancaman eksternal dan mengatasi kelemahan perusahaan.
d. Menyusun sasaran dan rencana keknis
Bertujuan untuk menusun cara untuk mencapai sasaran strategi dan memberiksan pedoman untuk menjalankan aktivitas perusahaan sehari- hari.
e. Menyusun kerangka kerja pengendalian.
Bertujuan untuk merumuskan system dan proses manajerial dan organisasiolal.
D. Level-Level Strategi Internasional
Dalam peusahaan perlu menyusun strategi untuk meminimalisir kerumitan. Penyusunan strategi ada tiga level yang berbeda dalam organisasi. Level strategi internasional tersebut antara lain.
1. Strategi Korporat
Strategi korporat (corporate strategy) yaitu menjelaskan wilayah bisnis yang ingin dimasuki perusahaan. Setiap perus ahaan telah menjawab pertanyaan tentang wilayah bisnisnya dengan cara yang berbeda. Perbedaan jawaban itu mencerminkan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berbeda dan juga penilaian yang berbeda atas kesempatan dan ancaman yang disebabkan oleh lingkungan ekonomi dan politik global. Perusahaan dapat menggunakan salah satu strategi korpotat diantaranya yaitu:
a. Strategi Bisnis Tunggal (Single Businnes Strategy)
Keuntungan paling signifikan strategi ini adalah perusahaan dapat mengkonsentrasikan seluruh sumber daya dan keahliannya pada produk atau jasa. Akan tetapi, strategi ini meningkatkan kerentanan perusahaan terhadap persaingan dan perubahan lingkungan eksternal.
b. Diversifikasi Yang Berhubungan (Related Diversification)
Strategi ini membuat perusahaan mampu meningkatkan kompetensi disatu pasar agar dapat memperkuat daya saingnya dipasar lain. Diversifikasi yang berhubungan memiliki beberapa keuntungan. Pertama, perusahaan tidak terlau tergantung pada satu produk atau jasa, sehingga perusahaan tidak terlalu rentan terhadap ancaman persaingan atau ekonomi.

c. Diversifikasi Yang Tidak Berhubungan
Yaitu perusahaan beroperasi dibeberapa industri dan pasar yang saling berhubungan.
2. Strategi Bisnis
Mengingat strategi korporat berkaitan dengan organisasi secara keseluruhan, maka strategi bisnis berfokus pada bisnis khusus, anak perusahaan atau unit operasi khusus dalam perusahaan. Perusahaan yang menjalankan strategi korporat, baik diversifikasi yang berhubungan maupun tidak, cenderung untuk menggabungkan berbagai bisnis manjadi unit bisnis strategik (strategic businnes units, SBU). Tiga bentuk dasar strategi bisnis adalah:
a. Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy)
Strategi ini berusaha membangun dan mempertahankan citra (baik nyata maupun hanya anggapan) bahwa barang atau jasa SBU pada dasarnya unik dibandingkan dengan barang atau jasa lain disegmen pasar yang sama.
b. Kepemimpinan Biaya Penuh.
Dalam strategy kepemimpinan biaya penuh (overall cost leadership), perusahaan berfokus pada pencapaian prosedur operasi yang sangat efisien sehingga biayanya lebih rendah dibandingkan dengan biaya para pesaingya.
c. Fokus
Perusahaan membuat target atas tipe produk tertentu untuk kelompok pelanggan atau wilayah tertentu. Kelompok pelanggan ini dapat di bagi berdasarkan wilayah geografis, etnis, daya beli, selera, atau faktor lain yang mempengaruhi pola pembelian.
3. Srategi fungsional
Pada strategi fungsional ada enam kategori antara lain yaitu:
a. Strategi keuangan internasional membahas isu- isu seperti struktur modal yang diinginkan perusahaan, kebijakan investasi, kebijakan utang, dan manajemen modal kerja.
b. Strategi Pemasaran membahas masalah distribusi dan penjualan jasa perusahaan.
c. Strategi operasioal internasional membahas penciptaan produk atau jasa perusahaan.
d. Strategi sumber daya manusia internasional berfokus pada orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi.

E. Strategi Aliansi Internasional
1. Pengertian Strategi Aliansi
Strategi aliansi (Atrategic Alliance) yaitu perjanjian bisnis dimana dua atau lebih perusahaan memutuskan untuk melakukan kerjasama guna mendapatkan keuntungan bersama. Aliansi strategi mengacu pada perjanjian kerja sama antara pesaing potensial atau aktual. Aliansi strategi berkisar antara ventura bersama formal, dimana dua atau lebih perusahaan memiliki saham ekuitas sampai pada perjanjian kontrak jangka pendek, dimana dua perusahaan sepakat untuk bekerja sama pada tugas tertentu (seperti pengembangan produk baru). Partner-partner dalam aliansi strategi setuju untuk menggabungkan aktivitas riset dan pengembangan, keahlian dalam pemasaran dan kemampuan manajerial. Aliansi strategi hanyalah salah satu metode yang dilakukan perusahaan agar dapat masuk atau melakukan ekspansi operasi internasional.
Usaha patungan (Joint Venture) adalah bentuk khusus aliansi strategis yang merupakan gabungan dua atau lebih perusahaan untuk menciptakan entitas bisnis baru yang secara hukum terpisah dan berbeda dari induk perusahaannya. Usaha patungan biasanya berbentuk perusahaan dan dimiliki oleh induk perusahaan dengan proporsi sesuai hasil negosiasi. Aliansi strategis non usaha patungan dapat dibentuk semata-mata untuk membuat partner-partner mampu mengatasi halangan yang dihadapi setiap partner dalam jangka pendek. Aliansi strategis non usaha patungan biasanya memiliki tujuan dan lingkup yang lebih sempit. Aliansi strategis non usaha patungan sering dibentuk untuk tujuan tertentu yang akan berakhir secara alami. Karena misinya sempit dan tidak adanya struktur organisasi normal, aliansi strategi non usaha patungan biasanya kurang stabil dibandingkan dengan usaha patungan (joint vanture).

2. Keunggulan dan Kerugian dari Strategi Aliansi
Perusahaan bersekutu dengan pesaing aktual atau potensial untuk berbagai tujuan strategis. Keunggulan dengan adanya strategi aliansi adalah:
a. Aliansi strategi dapat memfasilitasi masuk ke pasar asing.
b. Aliansi strategi memungkinkan perusahaan untuk berbagi biaya tetap (dan risisko yang terkait) dari pengembangan produk atau proses yang baru.
c. Aliansi adalah cara untuk menyatukan ketrampilan yang saling melengkapi dan aset yang tidak bisa dengan mudah dikembangkan oleh perusahaan.
d. Hal yang masuk akal untuk membentuk aliansi yang akan membantu perusahaan menetapkan standar teknologi bagi industri yang akan menguntungkan perusahaan.
Disamping keuntungan tersebut, ada beberapa kritikan mengenai aliansi strategis dengan alasan bahwa mereka memberi pesaing rute berbiaya rendah ke teknologi baru dan pasar. Faktanya, aliansi tetap mempunyai risiko. Kecuali perusahaan berhati-hati, perusahaan dapat memberikan lebih dari yang diterimanya. Hal ini berfungsi sebagai argumen yang tidak melawan aliansi pada umumnya, melainkan untuk desain dan manajemen mereka yang efektif. Hal ini penting, karena itu, untuk memahami mengapa beberapa aliansi menguntungkan bagi kedua perusahaan sementara yang lainnya hanya menguntungkan satu perusahaan, dan sudut pandang yang lainnya gagal dari kedua belah pihak.
3. Membuat Aliansi Berfungsi
Keberhasilan aliansi tampaknya menjadi fungsi dari tiga faktor utama berikut:
a. Seleksi Mitra Aliansi
Salah satu kunci untuk membuat sebuah aliansi strategi adalah memilih sekutu yang tepat. Sekutu yang baik, atau mitra, memiliki tiga karakteristik:
1) Mitra yang baik membantu perusahaan mencapai tujuan strategis, apakah akses pasar mereka, pembagian biaya dan risiko pengembangan produk, atau memperoleh akses pasar mereka.
2) Mitra yang baik membagi visi perusahaan untuk tujuan aliansi.
3) Mitra yang baik tidak mungkin mencoba menjadi oportunis dengan memanfaatkan aliansi untuk tujuan sendiri, yaitu untuk mengambil alih pengetahuan teknologi perusahaan sementara memberikan sedikit sebagai gantinya.
b. Struktur Aliansi
Setelah mitra sudah dipilih, aliansi harus terstruktur sehingga risiko perusahaan untuk memberi terlalu banyak pada mitra dapat dikurangi ke tingkat yang dapat diterima.
1) Aliansi dapat dirancang untuk mempersulit, jika mungkin tidak mungkin, transfer teknologi yang tidak dimaksudkan untuk di transfer.
2) Perjanjian perlindungan perjanjian dapat ditulis dalam kontrak aliansi untuk mencegah risiko oportunisme oleh mitra.
3) Kedua pihak aliansi dapat bersepakat sebelumnya untuk bertukar ketrampilan dan teknologi yang diinginkan sehingga memastikan kesempatan untuk keuntungan yang adil.
4) Risiko oportunisme mitra aliansi dapat dikurangi jika perusahaan berkomitmen secara kredibel dan signifikan dengan mitranya dari awal.
4. Pengelolaan Aliansi
Setelah perusahaan telah menetapkan mitra dan para pihak telah menyepakati struktur aliansi yang tepat, tugas yang dihadapi masing-masing pihak adalah untuk memaksimalkan keuntungan dari aliansi. Banya perbedaan dalam gaya manajemen yang timbul dari perbedaan budaya, dan manager perlu membuat tunjangan untuk hal ini dalam berurusan dengan mitra mereka. Diluar ini, memaksimalkan keuntungan dari alians tampaknya melibatkan membangun kepercayaan diantara mitra dan pembelajaran dari mitra.
Pengelolaan aliansi yang berhasil memerlukan pembangunan hubungan interpersonal antara manager perusahaan, atau apa yang kadang-kadang disebut sebagai modal relasional. Hubungan pribadi juga menumbuhkan jaringan manajemen resmi antara perusahaan. Jaringan ini kemudian dapat digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang timbul dalam konteks yang lebih formal. 
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam strategi bisnis internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana faktor tersebut berubah menjadi tantangan yang harus dihadapi suatu perusahaan multinasional. Tantangan tersebut diantaranya yaitu: Strategi pemasaran global, Politik Internasional, Tantangan Keuangan dan Ekonomi, Lingkungan Tempat Perusahaan Multinasional Beroperai. Dan terdapat lima alternatif strategi dalam pemasaran global,yang meliputi: Strategi Perluasan Langsung, Adaptasi Produk, Strategi Produk Baru, Adaptasi Komunikasi, Strategi Adaptasi Ganda.
Dalam strategi bisnis terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bisnis internasional, serta perlu diketahui level-level yang ada pada strategi bisnis Internasional. Strategi aliansi (Atrategic Alliance) merupakan perjanjian bisnis dimana dua atau lebih perusahaan memutuskan untuk melakukan kerjasama guna mendapatkan keuntungan bersama. Dan setelah perusahaan telah menetapkan mitra dan para pihak telah menyepakati struktur aliansi yang tepat, tugas yang dihadapi masing-masing pihak adalah untuk memaksimalkan keuntungan dari aliansi.
B. Saran
Dari penjelasan makalah yang diatas, kami menyadari bahwa masih adanya beberapa kelemahan. Maka dari itu untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mengenai Strategi Bisnis Internasional diharapkan para pembaca dapat mencari atau menambah sumber-sumber referensi dari buku atau yang lainnya. Meski demikian, semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi pembacanya.

DAFTAR PUSTAKA
Hill, Charles W.L., dkk. Penerjemah: Catur Sugiarto dan Ratna Saraswati. Bisnis Internasional Prespektif Asia. Jakarta: Salemba Empat, 2014.

http://journal.binus.ac.id/index.php/BBR/article/download/1406/1265 diakses pada tanggal 09 April 2017, pukul 09.20

https://deliot7.blogspot.co.id/2016/04/manajemen-strategis-internasional.html diakses pada tanggal 7 April 2017, pukul 13.53

https://www.scribd.com/doc/315554724/Strategi-Aliansi-Internasional, diakses pada tanggal 6 April 2017, pukul 20.18

Tukirin. Perkembangan Penelitian Managemen Strategic Di Dunia. Jurnal Ilmiah WIDYA, Volume 3 Nomor 1, 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fiqh Muamalah Kontemporer : SAHAM DAN OBLIGASI SYARIAH

Lyrics Jennie (Blackpink) - SOLO [Hangul + Romanized + English Translation]